IPS 5
Kelas V
ktsp5
ktsp5-ips-2
Peristiwa dalam Rangka Mempertahankan Kemerdekaan di Daerah
Peristiwa-Peristiwa dalam Rangka Mempertahankan Kemerdekaan di
Daerah
1. Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya
Dalam Perang Dunia II, Jepang dinyatakan
kalah dari sekutu. Sekutu mendarat di Semarang dipimpin oleh Brigadir Jendral
Betheli. Mendarat pada tanggal 20 Oktober 1945.
Sementara itu, pasukan sekutu yang mendarat di surabaya dipimpin oleh
Jendral AWS Mallaby pada tanggal 25 Oktober 1945.
Pasukan
Sekutu datang ke Indonesia bertugas untuk mengurusi tentara Jepang. Namun
kedatangannya disertai NICA (Netherland Indies Civil Administration). Tentara
NICA adalah tentara belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia.
Perang 10 November 1945 di Surabaya . Pada
awalnya , kedatangan sekutu hanya bertujuan untuk melucuti senjata tentara
jepang dan membebaskan tawanan perang. Akan tetapi kemudian sekutu menyerbu
penjara kalisosok, surabaya dan membebaskan beberapa perwira Belanda yang
ditawan disana.Tindakan sekutu kemudian adalah menyebarkan selebaran (pamflet)
yang berisi perintah agar rakyat Surabaya menyerahkan senjatanya dalam waktu
2x24 jam . Pasukan sekutu juga menduduki pangkalan udara dan gedung-gedung
penting.
Rakyat Surabaya yang dikenal dengan
Arek-arek Surabaya kemudian menyerang sekutu. Pertempuran terjadi selama 2
hari, dan rakyat Surabaya berhasil merebut gedung-gedung yang telah diduduki
oleh sekutu. Pada tanggal 29 Oktober 1945 , Presiden Soekarno, Drs.Moh.Hatta
dan Mr.Amir Syarifudin tiba di Surabaya. Pada hari itu juga dicapai kesepakatan
antara Indonesia dan Sekutu untuk mengadakan gencatan senjata (penghentian
tembak menembak).
Tanggal 9
November 1945 , sekutu mengeluarkan peringatan (ultimatum). Peringatan itu
berisi agar para pemimpin dan rakyat Indonesia yang bersenjata melapor dan
menyerahkan senjatanya.Tanggal 10 November 1945 Surabaya diserang dari Darat,
Laut dan Udara. Pertempuran hebat pun terjadi, dipimpin oleh Bung Tomo .
Pejuang Surabaya menyingkir dan mulai melakukan perang Gerilya. Untuk
memperingati kepahlawanan para pejuang surabaya, maka ditetapkan tanggal 10
November sebagai hari Pahlawan. Dan kota Surabaya juga mendapat julukan sebagai
kota pahlawan.
2. Pertempuran Mempertahankan Kemerdekaan
2. Pertempuran Mempertahankan Kemerdekaan
Pertempuran mempertahankan kemerdekaan juga terjadi di berbagai daerah di seluruh nusantara.
a. Pertempuran Lima Hari di Semarang
Pada
tanggal 14-18 Oktober 1945, di semarang terjadi pertempuran hebat antara
pejuang Indonesia dengan tentara Jepang. Pertempuran tersebut kemudian dikenal
dengan pertempuran Lima Hari. Untuk memperingatinya,maka dibangun sebuah tugu
yang diberi nama Tugu Muda.
Satu diantara pahlawan
yang berjasa dalam pertempuran Lima Hari adalah Dr.Kariadi. Kini namanya
diabadikan dalam sebuah Rumah Sakit di
Semarang , Jawa Tengah , yaitu RS Dr.Kariadi.
b. Pertempuran Ambarawa
Pertempuran
juga terjadi di kota Ambarawa , yang terletak di antara Semarang dan Magelang ,
Jawa Tengah. Pertempuran Ambarawa dimulai pada tanggal 20 November 1945 antara
pasukan TKR ( Tentara Keamanan Rakyat ) dengan Sekutu. Pada tanggal 26 November
1945 , Letnan kolonel Isdiman yang memimpin pasukan TKR gugur, yang kemudian
digantikan oleh Kolonel Soedirman, panglima divisi di wilayah Purwokerto.
Kemudian
pada tanggal 12 Desember 1945, pasukan Indonesia menyerang sekutu di Ambarawa
dari berbagai arah. Kota Ambarawa berhasil dikepung selama 4 hari. Akhirnya
pada tanggal 15 Desember 1945, pasukan sekutu dapat dipukul mundur dan
meninggalkan Ambarawa.
Untuk mengenang
jasa-jasa para pahlawan yang gugur dalam Pertempuran Ambarawa , dibuatlah
Monumen Palagan Ambarawa.
c. Pertempuran
Medan Area
Terjadi
di Medan, pada tanggal 10 Desember 1945 antara Belanda yang dibantu oleh sekutu
melawan para pejuang medan.
Diawali ketika pasukan
sekutu yang dipimpin oleh Brigadir Jendral T.E.D. Kelly tiba di Medan pada
tanggal 9 Oktober 1945 . Tujuan kedatangan Mereka adalah untuk membebaskan
tawanan belanda. Tanpa sepengetahuan pemerintah indonesia , sekutu
mempersenjatai tawanan Belanda tersebut dan membentuk pasukan “Medan Batalyon
KNIL”. Kedatangan pasukan sekutu juga disertai oleh pasukan NICA.
Oleh karena itu, pemuda
segera membentuk divisi TKR di Medan. Pertempuran pertama terjadi pada tanggal
13 Oktober 1945. Kemudian sekutu mengeluarkan peringatan yang melarang rakyat
membawa senjata . Semua senjata harus diserahkan kepada sekutu.
Pada
tanggal 1 Desember 1945 sekutu memasang papan-papan bertuliskan “Fixed
Boundaries Medan Area” (Batas resmi wilayah medan) diberbagai sudut kota Medan.
Karena hal inilah pertempuran yang terjadi di Medan ini dikenal dengan nama
Pertempuran Medan Area.
Pertempuran besar
antara pasukan TKR dengan Sekutu terjadi pada tanggal 10 desember 1945 .
Pasukan TKR pada waktu itu dipimpin oleh Kolonel Achmad Tahir.
d. Bandung Lautan Api
Pasukan
sekutu datang ke kota bandung sekitar Oktober 1945. Saat itu para pejuang
Bandung sedang melakukan perampasan senjata Jepang. Pasukan Sekutu mengeluarkan
peringatan ( Ultimatum ) yang berisi agar Bandung bagian utara dikosongkan
paling lambat 29 November 1945 . Peringatan tersebut tidak dipatuhi oleh rakyat
bandung sehingga sering terjadi bentrokan senjata.
Pada
tanggal 23 Maret 1946, datang perintah dari Pemerintah Indonesia di Jakarta
untuk mengkosongkan kota Bandung. Dengan berat hati para pejuang melaksanakan
perintah tersebut. Namun sebelumnya, mereka membumihanguskan Bandung bagian
selatan. Maksudnya adalah supaya tentara Sekutu tidak dapat memanfaatkan bangunan-bangunan
yang ada di kota Bandung. Peristiwa bumi hangus ini dikenal dengan sebutan
Bandung Lautan Api.Dalam peristiwa ini , gugur seorang pahlawan , bernama
Mohammad Toha.
3. Perundingan Linggarjati
Karena pertempuran yang tak kunjung berhenti maka diadakanlah perundingan antara Indonesia dengan Belanda. Perundingan dilaksanakan tanggal 10 November 1946 di Linggarjati, sebelah Selatan Cirebon. Pihak Indonesia dipimpin oleh Perdana Menteri Sutan Syahrir, pihak Belanda dipimpin oleh Van Mook.
Perundingan selesai pada tanggal 15 November 1946 . Naskah hasil perundingan resmi ditandatangani pemerintah kedua negara pada tanggal 25 Maret 1947. Namun hasil perundingan ini merugikan pihak Indonesia.
Isi Perjanjian Linggarjati adalah sebagai berikut :
- Belanda hanya mengakui kekuasaan RI atas Jawa, Madura, dan Sumatra.
- Republik Indonesia dan Belanda akan membentuk Negara Indonesia Serikat yang terdiri atas Negara Republik Indonesia , Negara Indonesia Timur, dan Negara Kalimantan.
- Negara Indonesia Serikat dan Belanda merupakan suatu uni yang dinamakan Uni Indonesia-Belanda dan diketuai oleh Ratu Belanda.