Tema 8
Contoh Penelitian Sederhana - Ekosistem Sawah (Hal. 11)
Ekosistem Sawah
Ekosistem sawah mempunyai komposisi
yang kaya flora dan fauna. Organisme ekosistem sawah
ada yang bersifat menetap dan ada yang hanya sebagai pendatang (untuk
mencari makan saja). Contoh spesies yang bersifat hanya sementara saja
misalkan: amphibi, reptil, burung dan mamalia. Kebanyakan komponen
biotik dalam ekosistem sawah mampu bereaksi secara fisiologis (perilaku)
untuk penyesuaian dengan kondisi ekosistem sawah yang berubah dengan
cepat.
Di dalam ekosistem sawah sendiri
terdapat berbagai macam komponen yang ada, baik biotik maupun abiotik
serta adanya keterkaitan antara fungsi ekosistem yang muncul diantara
dimensi ruang dan waktu dalam suatu ekosistem sawah tersebut. Adapun
komponen yang ada ialah:
1. Komponen biotik
- Produsen adalah organisme yang dapat menghasilkan makanan dan penyedia makanan untuk mahkluk hidup yang lain. Contoh pada ekosistem sawah adalah: padi, genjer, dan rerumputan.
- Konsumen adalah organisme yang tidak dapat membuat makananya sendiri dan bergantung pada organisme lain untuk mendapatkan suplai makanan. Contoh pada ekosistem sawah adalah : belalang, tikus, ular, belalang, katak, belut, siulat, capung, hama wereng, maupun burung.
- Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan organisme yang telah mati. Contoh pada ekosistem sawah adalah: cacing, bakteri, maupun jamur.
Dalam ekosistem sawah, konsumen dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu:
- Konsumen tingkat pertama (konsumen primer) merupakan konsumen yang memakan tumbuhan secara langsung, misalnya hewan pemakan tumbuhan (herbivora), seperti ulat, belalang, tikus, dan burung pipit.
- Konsumen tingkat kedua (konsumen sekunder) merupakan konsumen yang memakan konsumen tingkat pertama, misalnya, burung pemakan serangga dan katak memakan belalang. Biasanya adalah hewan pemakan daging (karnivor).
- Konsumen tingkat ketiga (konsumen tersier) merupakan konsumen yang memakan konsumen tingkat kedua, misalnya ular memakan katak dan tikus.
- Konsumen tingkat keempat (konsumen puncak) merupakan konsumen yang memakang konsumen tingkat ketiga, misalnya burung elang memakan ular.
Dekomposer atau pengurai adalah
organisme heterotrof yang mendapatkan energi dari menguraikan bahan
organik yang berasal dari organisme mati. Organisme pengurai berupa
mikroorganisme yang terdiri dari bakteri dan jamur. Sisa-sisa makanan,
bangka binatang, dan sisa bahan organik lainnya akan menjadi makanan
bagi organisme dekomposer. Setelah diurai oleh organisme dekomposer,
sisa bahan organik tersebut membusuk menjadi komponen penyusun tanah.
Tanah menjadi subur dan baik untuk ditanami. Begitu seterusnya, sehingga
tanaman sebagai produsen dikonsumsi oleh konsumen primer, dan sampai
pada akhirnya konsumen akhir mati dan diuraikan oleh dekomposer.
2. Komponen abiotik
- Cahaya matahari merupakan satu-satunya sumber energi terbesar yang dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup untuk beraktivitas guna kelangsungan hidupnya.
- Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar.
- Udara merupakan kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam udara akan berubah-ubah dengan ketinggian dari permukaan tanah.
- Suhu merupakan derajat panas atau kalor pada suatu benda atau ruang.
- Kelembaban merupakn kosentrasi uap air yang berada di udara.
Dari komponen-komponen yang
membentuk ekosistem sawah diatas, sudah tentu menjadi lengkaplah
ekosistem sawah yang ada. Ada komponen abiotik maupun komponen biotik,
yang keduanya saling menopang satu dengan yang lainnya. Selain
komponen-komponen diatas, juga diperlukan adanya suatu keterkaitan
fungsi di dalam ekosistem sawah guna mengetahui bagaimana jalannya
ekosistem sawah tersebut. Keterkaitan ini tidak hanya mengenai antara
komponen biotik saja, namun juga mengenai komponen abiotik dan juga
mengenai kedua komponen itu sendiri.
Pada ekosistem sawah terdapat
keanekaragaman jenis mahkluk hidupnya yaitu, terdapat tumbuh-tumbuhan
(rerumputan dan padi), pengurai (cacing, bakteri, dan jamur), konsumen
(belalang, tikus, katak, burung, dan ular). Suatu organisme hidup akan
selalu membutuhkan organisme lain dan lingkungan hidupnya. Hubungan yang
terjadi antara individu dengan lingkungannya sangat kompleks,
bervariatif, dan bersifat saling mempengaruhi atau timbal balik.
Hubungan timbal balik antara
unsur-unsur hayati dengan nonhayati membentuk sistem ekologi yang
disebut ekosistem sawah. Di dalam ekosistem sawah sendiri terjadi rantai
makanan dan aliran energi yang keduanya merupakan hasil dari adanya
keterkaitan fungsi ekosistem sawah. Rantai makanan sendiri merupakan
pengalihan energi dari sumbernya dalam tumbuhan yaitu dengan melalui
sederetan organisme yang makan dan yang dimakan.
Melalui gambar diatas, menunjukan
bagaimana peran antara produsen, konsumen, dan juga pengurai saling
berpengaruh antara satu dengan yang lainnya. Apabila salah satu anasir
tersebut rusak, maka akan mengganggu yang lainnya. Ini sendiri merupakan
bukti bahwa adanya keterkaitan antara anasir satu dengan yang lainnya.
Aliran energi yang terjadi
didalam suatu ekosistem yang ada, sumber asal dari sebuah energi adalah
matahari. Tumbuhan yang menghasilkan gula lewat proses fotosintesis
hanya memakai energi matahari dan CO2 dari udara. Matahari dan CO2
menjadi energi yang paling penting dalam setiap proses yang ada.
Fotosintesis yang di lakukan padi maupun rerumputan merupakan awal dari
adanya kehidupan itu. Suatu sistem yang baik tentunya membutuhkan energi
yang cukup untuk melakukan sebuah proses.
Hubungan antara unsur satu
dengan lainnya menunjukan suatu siklus atau proses yang kompleks sebelum
terjadinya atau terbentuk ekosistem sawah. Selain itu, ekosistem sawah
juga menjadi salah satu penopang bagi kehidupan manusia, bukan justru
menghalangi kehidupan manusia.