IPS8
Kerusakan Lingkungan Akibat Proses Alam
Faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan Hidup
Kualitas dan kuantitas lingkungan hidup sangat terbatas. Lingkungan hidup selalu berubah-ubah, dapat mengalami penurunan kualitas dan penurunan kuantitas. Hal ini disebabkan karena terjadinya kerusakan lingkungan hidup.
Penurunan kualitas dan kuantitas lingkungan ini menyebabkan kondisi lingkungan kurang atau tidak dapat berfungsi lagi untuk mendukung kehidupan makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Kerusakan lingkungan hidup dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kerusakan yang disebabkan proses alam dan karena aktivitas manusia.
Kerusakan Lingkungan Akibat Proses Alam
Penurunan kualitas dan kuantitas lingkungan ini menyebabkan kondisi lingkungan kurang atau tidak dapat berfungsi lagi untuk mendukung kehidupan makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Kerusakan lingkungan hidup dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kerusakan yang disebabkan proses alam dan karena aktivitas manusia.
Kerusakan Lingkungan Akibat Proses Alam
a. Letusan Gunung Api
Letusan gunung api dapat menyemburkan lava, lahar, material- material padat berbagai bentuk dan ukuran, uap panas, serta debu- debu vulkanis. Selain itu, letusan gunung api selalu disertai dengan adanya gempa bumi lokal yang disebut dengan gempa vulkanik.
Dampak letusan gunung memerlukan waktu bertahun-tahun untuk dapat kembali normal, tergantung pada kekuatan ledakan dan tingkat kerusakan yang ditimbulkan. Setelah kembali ke kondisi normal akan menjadi daerah yang subur karena mengalami proses peremajaan tanah.
b. Gempa Bumi
Dampak letusan gunung memerlukan waktu bertahun-tahun untuk dapat kembali normal, tergantung pada kekuatan ledakan dan tingkat kerusakan yang ditimbulkan. Setelah kembali ke kondisi normal akan menjadi daerah yang subur karena mengalami proses peremajaan tanah.
b. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran yang ditimbulkan karena adanya gerakan endogen. Gempa bumi menyebabkan bangunan-bangunan retak atau hancur, struktur batuan rusak, aliran-aliran sungai bawah tanah ter- putus, jaringan pipa dan saluran bawah tanah rusak.
Jika kekuatan gempa bumi melanda lautan, maka akan menimbulkan tsunami, Contoh; gempa bumi yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 di Nanggroe Aceh Darussalam dengan kekuatan 9,0 skala richter. Peristiwa tersebut merupakan gempa paling dasyat yang menelan korban diperkirakan lebih dari 100.000 jiwa.
c. Banjir
Jika kekuatan gempa bumi melanda lautan, maka akan menimbulkan tsunami, Contoh; gempa bumi yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 di Nanggroe Aceh Darussalam dengan kekuatan 9,0 skala richter. Peristiwa tersebut merupakan gempa paling dasyat yang menelan korban diperkirakan lebih dari 100.000 jiwa.
c. Banjir
Banjir merupakan salah satu bentuk fenomena alam. Banjir dapat terjadi karena murni gejala alam dan dapat juga karena dampak dari ulah manusia sendiri.
Banjir yang sebagai gejala alam murni, jika kondisi alam memang memengaruhi terjadinya banjir, misalnya hujan yang turun terus menerus, Sedangkan banjir yang disebabkan karena ulah manusia, misalnya karena penggundulan hutan di kawasan resapan, timbunan sampah yang menyumbat aliran air, ataupun karena rusaknya dam atau pintu pengendali aliran air.
d. Tanah Longsor
Banjir yang sebagai gejala alam murni, jika kondisi alam memang memengaruhi terjadinya banjir, misalnya hujan yang turun terus menerus, Sedangkan banjir yang disebabkan karena ulah manusia, misalnya karena penggundulan hutan di kawasan resapan, timbunan sampah yang menyumbat aliran air, ataupun karena rusaknya dam atau pintu pengendali aliran air.
d. Tanah Longsor
Bencana alam ini dapat terjadi karena proses alam ataupun karena dampak kecerobohan manusia. Bencana tanah longsor dapat merusak lahan pertanian, pemukiman, sarana dan prasarana penduduk
Peristiwa tanah longsor pada umumnya melanda beberapa wilayah Indonesia yang memiliki topografi agak miring atau berlereng curam.
e. Badai / Angin Topan
Peristiwa tanah longsor pada umumnya melanda beberapa wilayah Indonesia yang memiliki topografi agak miring atau berlereng curam.
e. Badai / Angin Topan
Angin topan terjadi karena perbedaan tekanan udara yang sangat mencolok di suatu daerah sehingga menyebabkan angin bertiup lebih kencang. Di beberapa belahan dunia, bahkan sering terjadi pusaran angin. Contoh angin topan Tornado di AS
Beberapa daerah di Indonesia pernah dilanda gejala alam ini. Salah satu contoh adalah angin topan yang melanda afd. C Perkebunan Bah Butong di Simalungun, Sumatera Utara
f. Kemarau Panjang
Beberapa daerah di Indonesia pernah dilanda gejala alam ini. Salah satu contoh adalah angin topan yang melanda afd. C Perkebunan Bah Butong di Simalungun, Sumatera Utara
f. Kemarau Panjang
Kemarau panjang terjadi karena adanya penyimpangan iklim di suatu daerah sehingga musim kemarau terjadi lebih lama dari biasanya. Kemarau panjang menimbulkan kerugian, seperti mengeringnya sungai dan sumber-sumber air, gagal panen, dan munculnya titik-titik api penyebab kebakaran hutan.
Sumber : Buku IPS untuk SMP/MTs Kelas VIII
Penulis : Sanusi Fattah Amin Hidayat Juli Waskito, Moh. Taukit Setyawan
Sumber : Buku IPS untuk SMP/MTs Kelas VIII
Penulis : Sanusi Fattah Amin Hidayat Juli Waskito, Moh. Taukit Setyawan