Pengertian Cahaya
Cahaya adalah nama yang diberikan manusia pada radiasi yang
dapat dilihat oleh mata manusia. Cahaya merupakan gelombang
eloktromagnetik, yaitu gelombang yang getarannya adalah medan listrik
dan medan magnet. Berdasarkan jenisnya, cahaya dibedakan menjadi cahaya
yang tampak dan cahaya yang tidak tampak.
Cahaya tampak adalah cahaya
yang jika mengenai benda maka benda tersebut akan dapat dilihat oleh
manusia, contoh cahaya matahari. Cahaya tak tampak adalah cahaya yang
bila mengenai benda tidak akan tampak lebih terang atau masih sama
sebelum terkena cahaya. Contoh cahaya tak tampak adalah sinar inframerah
dan sinar x.
Cahaya tampak dibagi menjadi 2 yaitu monokromatik dan
polikromatik.
- Monokromatik adalah satu cahaya yang terdiri dari satu warna, contohnya merah.
- Polikromatik adalah satu cahaya yang terdiri dari beberapa warna, contohnya ungu, merupakan kombinasi antara merah dan biru.
Kita
memerlukan cahaya untuk dapat melihat. Benda-benda yang ada di sekitar
kita dapat kita lihat apabila ada cahaya yang mengenai benda tersebut,
dan cahaya yang mengenai benda tersebut dipantulkan oleh benda ke mata.
Walaupun benda terkena cahaya, jika pantulannya terhalang dari mata
kita, kita tidak dapat melihat benda tersebut, misalnya suatu benda yang
berada di balik tirai atau tembok.
Sebuah benda
dapat dilihat karena adanya cahaya, yang memancar atau dipantulkan dari
benda tersebut, yang sampai ke mata. Berdasarkan sumbernya cahaya
dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
- Cahaya yang berasal dari benda itu sendiri, seperti matahari, senter, lilin, dan lampu;
- Cahaya yang memancar dari benda akibat memantulnya cahaya pada permukaan benda tersebut dari sumber cahaya. Misalnya, jika kamu melihat benda berwarna biru, artinya benda tersebut memantulkan cahaya berwarna biru.
Berdasarkan
dapat tidaknya memancarkan cahaya, benda dikelompokkan menjadi benda
sumber cahaya dan benda gelap. Benda sumber cahaya dapat memancarkan
cahaya. Contoh benda sumber cahaya yaitu Matahari, lampu, dan nyala api.
Sementara itu, benda gelap tidak dapat memancarkan cahaya. Contoh benda
gelap yaitu batu, kayu, dan kertas.
Sifat-sifat cahaya:
1. Merambat Lurus
Saat
berjalan di kegelapan, kita memerlukan senter. Cahaya dari lampu senter
arah rambatannya menurut garis lurus. Atau ketika kita melihat cahaya
matahari yang menerobos masuk melalui genting. Kedua hal tersebut
membuktikan bahwa cahaya merambat lurus. Kegiatan yang dapat untuk
membuktikan bahwa cahaya merambat lurus adalah dengan menggunakan karton
yang diberi lubang seperti gambar di samping. Ketika lobang karton
disusun lurus kita dapat melihat cahaya lilin, namun ketika salah satu
lobang digeser kita tidak bisa lagi melihat cahaya tersebut. Sifat
cahaya yang selalu merambat lurus ini dimanfaatkan manusia pada
pembuatan lampu senter dan lampu kendaraan bermotor.
2. Menembus Benda Bening
Bayangan terbentuk karena cahaya tidak dapat menembus
suatu benda. Ketika cahaya mengenai tubuhmu, cahaya tidak dapat menembus
tubuhmu sehingga terbentuklah bayangan. Begitu pula ketika cahaya
mengenai rumahmu dan pohon yang besar. Bayangan adalah daerah gelap yang
terbentuk akibat cahaya tidak dapat menembus suatu benda. Bayangan
dibedakan menjadi dua, yakni bayangan nyata dan bayangan maya. Bayangan
maya (semu) adalah bayangan yang dapat dilihat mata, tapi tidak dapat
ditangkap pada layar, sedangkan bayangan nyata adalah bayangan yang
dapat ditangkap layar.
Berdasarkan dapat atau tidaknya di tembus cahaya, benda-benda digolongkan menjadi 3:
- Opaque, atau benda tidak tembus cahaya, Adalah benda gelap yang tidak dapat ditembus oleh cahaya sama sekali. Opaque memantulkan semua cahaya yang mengenainya. Benda semacam ini contohnya adalah buku, kayu, tembok, dan air keruh.
- Benda Bening, yakni benda-benda yang dapat ditembus cahaya. Benda bening juga sering disebut benda transparant. Benda transparant meneruskan semua cahaya yang mengenainya. Contohnya kaca yang bening dan air jernih
- Benda Transluent, Benda transluent adalah benda-benda yang dapat meneruskan sebagian cahaya yang datang dan menyebarkan sebagian cahaya yang lainnya. Contohnya kain gorden tipis, dan beberapa jenis plastik.
3. Dapat dipantulkan
Pemantulan
(refleksi) atau pencerminan adalah proses terpancarnya kembali cahaya
dari permukaan benda yang terkena cahaya. Contoh peristiwa pemantulan
cahaya adalah saat kita bercermin. Bayangan tubuh kita akan terlihat di
cermin, karena cahaya yang dipantulkan tubuh kita, saat mengenai
permukaan cermin, dipantulkan, atau dipancarkan kembali hingga masuk ke
mata kita. Pemantulan pada cermin, termasuk pemantulan teratur.
Pemantulan teratur terjadi pada benda yang permukaannya rata dan
mengkilap/licin. Pada benda semacam ini, cahaya dipantulkan dengan arah
yang sejajar, sehingga dapat membentuk bayangan benda dengan sangat
baik. Pada benda yang permukaannya tidak rata, cahaya yang datang
dipantulkan dengan arah yang tidak beraturan. Pemantulan semacam ini
disebut pemantulan baur, atau pemantulan difus.
Cermin
merupakan salah satu benda yang memantulkan cahaya. Berdasarkan bentuk
permukaannya ada cermin datar dan cermin lengkung. Cermin lengkung ada
dua macam, yaitu cermin cembung dan cermin cekung.
a. Cermin Datar
Cermin datar
yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya datar dan tidak
melengkung. Cermin datar biasa kamu gunakan untuk bercermin. Pada saat
bercermin, kamu akan melihat bayanganmu di dalam cermin. Bayangan pada
cermin datar mempunyai sifat-sifat berikut.
Ukuran (besar dan tinggi) bayangan sama dengan ukuran benda.
Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin.
Kenampakan bayangan berlawanan dengan benda. Misalnya tangan kirimu akan menjadi tangan kanan bayanganmu.
Bayangan tegak seperti bendanya.
Bayangan bersifat semu atau maya. Artinya, bayangan dapat dilihat dalam cermin, tetapi tidak dapat ditangkap oleh layar.
b. Cermin Cembung (positif)
Cermin
cembung yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya melengkung ke arah
luar. Cermin cembung biasa digunakan untuk spion pada kendaraan
bermotor. Bayangan pada cermin cembung bersifat maya, tegak, dan lebih
kecil (diperkecil) daripada benda yang sesungguhnya.
c. Cermin Cekung (negatif)
Cermin
cekung yaitu cermin yang bidang pantulnya melengkung ke arah dalam.
Cermin cekung biasanya digunakan sebagai reflektor pada lampu mobil dan
lampu senter. Sifat bayangan benda yang dibentuk oleh cermin cekung
sangat bergantung pada letak benda terhadap cermin. Jika benda dekat
dengan cermin cekung, bayangan benda bersifat tegak, lebih besar, dan
semu (maya). Jika benda jauh dari cermin cekung, bayangan benda bersifat
nyata (sejati) dan terbalik.
4. Dapat Dibiaskan
Pembiasan adalah pembelokan arah rambat cahaya, saat melewati dua medium yang
Pembiasan
cahaya sering kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dasar
kolam terlihat lebih dangkal daripada kedalaman sebenarnya. Gejala
pembiasan juga dapat dilihat pada pensil yang dimasukkan ke dalam gelas
yang berisi air. Pensil tersebut akan tampak patah.
5. Dapat diuraikan
Cahaya putih
seperti cahaya matahari termasuk jenis cahaya polikromatik. Cahaya
polikromatik adalah cahaya yang tersusun atas beberapa komponen warna.
Cahaya putih tersusun atas spektrum-spektrum cahaya yang berwarna merah,
jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Spektrum warna yang tidak
dapat diuraikan lagi disebut cahaya monokromatik. Cahaya putih dapat
diuraikan. Saat melewati prisma, cahaya putih akan mengalami dispersi
(penguraian). Contoh peristiwa dispersi cahaya yang terjadi secara
alami adalah peristiwa terbentuknya pelangi. Pelangi terbentuk dari
cahaya matahari yang diuraikan oleh titik-titik air hujan di langit.
Cahaya matahari yang kita lihat berwarna putih. Namun, sebenarnya cahaya
matahari tersusun atas banyak cahaya berwarna.
Kita juga
dapat mengamati peristiwa dispersi cahaya pada balon air. Kita dapat
menggunakan air sabun untuk membuat balon air. Jika air sabun ditiup di
bawah sinar matahari, kamu akan melihat berbagai macam warna berkilauan
pada permukaan balon air tersebut.
Sifat-sifat
cahaya dapat dimanfaatkan dalam pembuatan berbagai macam alat, di
antaranya periskop, teleskop, kaleidoskop, dan lup.
- Periskop. Awak kapal selam yang berada di kedalaman laut dapat mengamati permukaan laut menggunakan periskop. Periskop menerapkan sifat cahaya yang berupa pemantulan. Cahaya dari atas permukaan laut ditangkap oleh suatu cermin, kemudian dipantulkan menuju mata pengamat di dalam kapal selam.
- Teleskop. Teleskop memiliki prinsip kerja yang hampir sama dengan periskop. Teleskop memiliki dua lensa yang dapat membiaskan cahaya. Adanya pembiasan itu membuat objek yang jauh terlihat sangat dekat. Teleskop pertama dibuat pada tahun 1608 oleh orang Belanda bernama Hans Lippershey. Setahun kemudian, Galileo Galilei menyempurnakan teleskop itu. Setelah disempurnakan, teleskop dapat digunakan untuk mengamati bintang.
- Kaleidoskop. Kaleidoskop adalah mainan yang dibuat menggunakan cermin. Dengan alat ini, kamu dapat membuat aneka macam pola yang mengagumkan. Pola-pola ini diperoleh karena bayangan benda-benda dalam kaleidoskop mengalami pemantulan berkali-kali. Dengan demikian, jumlah benda terlihat lebih banyak daripada benda aslinya.
- Lup. Lup merupakan alat optik yang sangat sederhana. Alat ini berupa lensa cembung. Lup berfungsi membantu mata untuk melihat bendabenda kecil agar tampak besar dan jelas.