Tema 1
Perubahan Wujud Benda Secara Kimia, Biologi dan Fisika
Perubahan Wujud Benda Secara Kimia
Berikut ini, uraian tentang perubahan wujud benda secara kimia, yaitu pembusukan, pembakaran, oksidasi dan reduksi.
a. Pembusukan
Reduksi merupakan kebalikan dari peristiwa oksidasi. Peristiwa reduksi merupakan peristiwa bereaksinya suatu zat dengan hidrogen (dalam pelajaran yang lebih lanjut pengertian reduksi akan berkembang). Peristiwa reduksi terjadi di daerah yang tidak banyak mengandung oksigen dan sinar matahari, misalnya:
Contohnya:
Berikut ini, uraian tentang perubahan wujud benda secara kimia, yaitu pembusukan, pembakaran, oksidasi dan reduksi.
a. Pembusukan
Peristiwa perubahan bahan organik menjadi materi lain yang busuk dinamakan
dengan istilah pembusukan. Sehingga proses pembusukan merupakan salah satu
peristiwa perubahan kimia yang sering kita jumpai. Salah satu tanda perubahan
kimia adalah terbentuknya materi yang jenisnya baru. Unsur utama yang terlibat dalam peristiwa pembusukan adalah
hidrogen, sehingga dalam pembusukan kandungan unsur hidrogen selalu bertambah
Contohnya:- Proses terjadinya minyak bumi merupakan peristiwa perubahan kimia yang terjadi selama jutaan tahun. Minyak bumi berasal dari jasad-jasad makhluk hidup yang disebut dengan plankton. Oleh karena tekanan dan suhu yang tinggi maka plankton-plankton tersebut akan berubah menjadi materi baru yang disebut dengan istilah minyak bumi.
- Proses pembusukan sampah yang ada di sekitar kita juga termasuk perubahan kimia.
- Biogas yang merupakan salah satu gas bakar, amoniak (terdapat dalam tempe yang sudah busuk), gas hidrogen sulfida (banyak terdapat dalam telur busuk). .
Gambar peristiwa kebakaran hutan
Pembakaran
merupakan peristiwa perubahan kimia. Pembakaran membutuhkan adanya gas oksigen.
Proses pembakaran sering kalian jumpai. Dalam peristiwa pembakaran pasti
terjadi perubahan materi. Hal tersebut dapat diamati dengan panca indra kita,
seperti berubahnya warna materi menjadi hitam atau abu-abu, contohnya:- Pembakaran sampah di kebun
- Kebakaran hutan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
- Ibu-ibu yang menanak atau merebus air dengan menggunakan kayu, arang, atau gas.
- Pembakaran makanan seperti sate, ayam bakar, dan sebagainya.
c. Oksidasi
Gambar perkaratan (korosi) pada paku
Oksidasi
merupakan peristiwa bereaksinya suatu materi dengan oksigen. - Pembakaran merupakan salah satu peristiwa oksidasi, karena dalam pembakaran materi bereaksi dengan gas oksigen.
- Perkaratan logam. Besi yang mula-mula utuh lama-lama berkarat dan rusak. Hal ini karena besi bereaksi dengan oksigen dan air. Peristiwa teroksidasinya besi sering disebut dengan perkaratan. Beberapa peristiwa oksidasi yang sering kita alami misalnya:
- Peristiwa hilangnya warna oleh bahan pemutih,
- Pernapasan dalam tubuh,
- Berubahnya ketela menjadi tape yang mengandung alkohol sehingga terasa enak dan manis.
d. Reduksi
Reduksi merupakan kebalikan dari peristiwa oksidasi. Peristiwa reduksi merupakan peristiwa bereaksinya suatu zat dengan hidrogen (dalam pelajaran yang lebih lanjut pengertian reduksi akan berkembang). Peristiwa reduksi terjadi di daerah yang tidak banyak mengandung oksigen dan sinar matahari, misalnya:
- pembusukan makanan dalam tubuh,
- tumbuhnya bakteri dalam makanan yang tidak tertutup rapat.
Gambar Pelapukan Kayu oleh Rayap
Gambar Pelapukan batu oleh Lumut
- Pelapukan Biologi, disebabkan oleh kegiatan makhluk hidup terutama hewan kecil dan tumbuhan. Hewan kecil dapat melapukkan kayu, sedangkan tumbuhan melapukkan batuan. Hewan kecil yang dapat melapukkan kayu adalah ngengat dan rayap. Hewan kecil ini memakan kayu sehingga kayu menjadi kropos dan hancur.
- Tumbuhan yang dapat melapukkan batuan adalah lumut. Akar lumut mampu masuk ke dalam celah-celah kecil batu dan tembok.
Macam-macam Wujud Benda secara Fisika
Wujud benda (zat) terdiri dari :
1. Benda padat contohnya: papan tulis,
penghapus, es batu, dan sebagainya. Sifat yang dimiliki benda padat yaitu bentuknya
tetap dan mencair jika dipanaskan pada suhu tertentu.
2. Benda cair contohnya : air, bensin, minyak
goreng, spirtus, dan sebagainya.
Sifat-sifat benda cair, antara lain:
a. Bentuknya tidak tetap, selalu mengikuti bentuk wadahnya;
b. Bentuk permukaan benda cair yang tenang selalu datar;
c. Benda cair mengalir ke tempat yang lebih rendah;
d. Benda cair menekan ke segala arah;
e. Benda cair meresap melalui celah-celah kecil (kapilaritas).
a. Bentuknya tidak tetap, selalu mengikuti bentuk wadahnya;
b. Bentuk permukaan benda cair yang tenang selalu datar;
c. Benda cair mengalir ke tempat yang lebih rendah;
d. Benda cair menekan ke segala arah;
e. Benda cair meresap melalui celah-celah kecil (kapilaritas).
3. Benda gas contohnya udara.
Benda gas tidak dapat diamati secara langsung
tetapi dapat dirasakan keberadaannya. Sifat benda gas yaitu :
- Bentuknya tidak tetap karena selalu mengisi seluruh ruangan yang
ditempatinya
- Menekan ke segala arah
Perubahan
wujud dari cair ke padat dinamakan pula dengan membeku. Beberapa contoh proses
pembekuan yang sering terjadi di sekitar kita adalah proses pembekuan yang
disebabkan oleh penurunan suhu atau pelepasan panas.
Misalnya:
- pembentukan es dalam lemari es atau freezer,
- perubahan nira (cairan yang diambil dari pohon kelapa) menjadi gula jawa,
- pembuatan gula batu,
- proses perubahan wujud dari cair ke padat karena penguapan, pembuatan garam, dan penguapan larutan sari jahe menjadi serbuk jahe instan
b. Perubahan wujud dari cair
ke uap (Menguap)
Perubahan
ini dinamakan menguap. Perubahan wujud dari wujud cair menjadi uap karena materi
cair memperoleh energi panas yang besar. Contohnya:
- air yang dimasak mendidih, air laut menguap karena pemanasan sinar matahari,
- pakaian basah dijemur menjadi kering,
- parfum minyak wangi menguap.
c. Perubahan wujud padat menjadi cair (Mencair/Melebur)
Perubahan
wujud dari padat menjadi cair dinamakan mencair atau melebur. Perubahan ini
terjadi karena bertambahnya panas sampai pada titik lelehnya. Sehingga
peru¬bahan dari wujud padat menjadi cair dapat dilakukan dengan cara pemanasan.
Beberapa contoh perubahan wujud dari padat ke antara lain:
- es batu yang mencair,
- es krim yang meleleh,
- salju yang mencair di musim semi, dan sebagainya.
d. Perubahan wujud dari padat menjadi uap/gas (menyublim)
Perubahan
wujud dari padat menjadi uap disebut dengan menyublim. Beberapa materi dapat
berubah dari padat langsung menjadi uap, hal ini terjadi karena panas yang
diserap materi tersebut sangat tinggi, sehingga tidak ada kesempatan menjadi
cair, melainkan langsung menjadi uap.
Misalnya:
- zat yang sering disebut dengan dry ice. Dry ice sebenarnya merupakan gas karbon dioksida (C02) yang dipadatkan dengan tekanan tinggi, sehingga ketika dikeluarkan dalam tempatnya langsung berubah menjadi uap.
- Kapur barus (kamper) yang diletakkan di lemari pakaian lama-kelamaan akan habis karena berubah menjadi uap.
e. Perubahan wujud dari uap menjadi
cair (mengembun)
Perubahan
ini dinamakan dengan mencair atau pengembunan (kondensasi) untuk istilah uap air menjadi air. Contohnya :
- Pada pagi hari tentunya kalian sering melihat kabut yang merupakan uap-uap air. Kabut sangat banyak terdapat di pegunungan terutama pada malam dan pagi hari.
- Sistem penyulingan atau distilasi digunakan untuk memisahkan minyak wangi pada pembuatan parfum
- ketika kita menyimpan es batu dalam sebuah gelas maka bagian luar gelas akan basah,
- rumput di lapangan pada pagi hari menjadi basah padahal sore harinya tidak hujan.
f. Perubahan wujud dari uap menjadi padat (mengkristal/menghablur)
Mengkristal atau menghablur adalah peristiwa perubahan wujud dari gas
menjadi padat.
Perubahan ini dikenal dengan istilah memadat. Di alam perubahan ini agak jarang ditemui. Sebagai contoh perubahan dari wujud uap menjadi padat ditemui ketika kalian melakukan percobaan pemisahan dengan sistem sublimasi.
Perubahan ini dikenal dengan istilah memadat. Di alam perubahan ini agak jarang ditemui. Sebagai contoh perubahan dari wujud uap menjadi padat ditemui ketika kalian melakukan percobaan pemisahan dengan sistem sublimasi.
- Contoh mengkristal adalah pada peristiwa berubahnya uap menjadi salju.
- Dalam percobaan sublimasi, kristal iodium (I2) dipanaskan sehingga membentuk uap. Kemudian uap tersebut akan mengenai corong kaca yang dingin, sehingga uap iodium akan segera berubah menjadi padat kembali berupa kristal-kristal iodium.